KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Aku Siap Bekerja “. Pada makalah
ini saya banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi serta pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima
kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca..
Makassar, 1 Jun 2020
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
................................................................................................
i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
............................................................................................
3
C. Tujuan penulisan
..............................................................................................
3
D. Kajian teori ......................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kekuatan yg kumiliki ( internal-eksternal)
...................................................... 5
B. Weakness (kelemahanku) ................................................................................
7
C. Opportunities (peluangku)
...............................................................................
9
D.
Threats (ancaman)
...........................................................................................
9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
....................................................................................................
12
B.
Saran...............................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang melibatkan
kesadaran manusia untuk mencapai hasil yang sesuai dengan harapannya. Kesadaran
untuk melakukan aktivitas dan paham akan tujuan yang akan diraih merupakan hal
yang penting dalam bekerja. Beberapa ahli mengatakan bahwa bekerja melibatkan
beberapa aspek, meliputi aspek kesadaran, dilakukan dengan terencana, ada hasil
yang didapatkan, dan melibatkan aspek kepuasan. Anoraga (1998), mengutip
pendapat Brown yang mengatakan bahwa kerja sesungguhnya merupakan bagian
penting bagi kehidupan manusia, sebab bekerja merupakan aspek kehidupan yang
memberikan status kepada masyarakat. Pendapat Brown tampak masih berlaku dalam
kehidupan masyarakat Indonesia dan dapat dilihat dari pandangan masyarakat
terhadap orang-orang yang tidak bekerja. Orang-orang yang belum atau tidak
bekerja mendapatkan status yang lebih rendah daripada orang-orang yang sudah
bekerja. Orang-orang yang sudah bekerja dianggap sebagai orang yang lebih
berarti dalam hidupnya. Itulah sebabnya orang berbondong-bondong sibuk mencari
pekerjaan karena ada perasaan takut akan mendapatkan status dan pemikiran yang
rendah didalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan dari bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Lebih jauh, manusia bekerja juga untuk mendapatkan rasa aman, mencari
kepuasan, dan
mengaktualisasikan dirinya dalam bekerja. Hasil yang
diraih (gaji) seringkali bukan menjadi hal yang dapat mengikat seseorang untuk
terus bertahan dalam lingkungan pekerjaannya. Orang merasa heran, kenapa ada
orang yangtetap bertahan dalam pekerjaannya walaupun gaji yang didapat tidak
sebanding dengan pengorbanannya. Tiastuti (dalam Dewi, 2008) menyebutkan banyak
asumsi, antara lain adanya ketidakberdayaan didalam keadaan yang serba tidak
pasti apabila seseorang harus keluar dari tempat kerjanya dan mulai mencari
pekerjaan lain. Asumsi lain adalah komitmen yang kuat terhadap pekerjaan yang
digelutinya. Ketika seseorang membuat keputusan dan menentukan pilihan hidupnya
pada suatu pekerjaan, maka orang tersebut sadar akan nilai-nilai maupun resiko
yang akan dihadapi. Orang-orang ini disebut sebagai pekerja sosial. Sebab
biasanya mereka terlibat di Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang peduli merawat
lanjut usia (Setiti, 2006).
Salah satu contoh pekerja sosial adalah berprofesi
sebagai perawat di panti wreda. Profesi ini bukanlah pekerjaan populer di
kalangan masyarakat, karena merupakan suatu pekerjaan dengan beban tugas yang
konkret dengan keluhan. Selain itu, juga bukan profesi yang banyak uang, penuh
prestise, juga jauh dari kesejahteraan karena belum jelasnya jenjang karir.
Secara logika, orang tentunya akan mencari pekerjaan yang aman bagi diri
sendiri. Aman dalam arti terpenuhi kebutuhan hidupnya secara fisik (gaji yang
cukup, fasilitas kesehatan memadai) maupun aman dalam arti tidak ada kemungkinan
untuk dikeluarkan dari pekerjaan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kekuatan yg kumiliki ( internal-eksternal) ?
2. Apa saja Weakness (kelemahanku) ?
3. Apa Opportunities (peluangku) ?
4. Apa Threats (ancaman) ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui Kekuatan yg kumiliki ( internal-eksternal)
2. Dapat mengetahui Weakness (kelemahanku)
3. Dapat mengetahui Opportunities (peluangku)
4. Dapat mengetahui Threats (ancaman)
D. Kajian teori
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya
dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan (Malayu S.P Hasibuan,
2006: 141). Pada dasarnya seorang bekerja karena keinginan memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dorongan keinginan pada diri seseorang dengan orang yang lain berbeda
sehingga perilaku manusia cenderung beragam di dalam bekerja. Secara alamiah di
dalam kehidupannya, manusia selalu melakukan bermacam-macam aktivitas, salah
satu wujud dari aktivitas itu adalah kerja atau bekerja. Manusia bekerja
mangandung unsur kegiatan sosial, menghasilkan barang dan atau jasa yang pada
akhirnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan kepuasan. Bekerja
berarti melakukan suatu pekerjaan, diakhiri dengan buah karya yang dapat
dinikmati oleh manusia yang bersangkutan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005) “kerja
diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau
diperbuat dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian”. Menurut Wjs. Poerwadarminta (2002) ”kerja
adalah melakukan sesuatu”, sedangkan menurut Taliziduhu Ndraha (1991), “kerja adalah
proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber daya,
pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan kebutuhan yang
ada”. Menurut B. Renita (2006) kerja
dipandang dari sudut sosial merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang terdekat (keluarga) dan masyarakat,
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan, sedangkan dari sudut rohani
atau religius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan
kehendak Sang Pencipta.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kekuatan yg kumiliki ( internal-eksternal)
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan
itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan
faktor eksternal. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis
yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan
atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
·
Memiliki dua variabel yakni kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness).
·
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam
perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber
daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara
tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan
merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang
cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
o
Relationships among the functional areas of business
o
Management
o
Marketing
o
Finance/Acounting
o
Production/operation
o
Research and development
o
Computer information system
o
Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor
internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi:
§ Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan
profesi.
§ Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
§ Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
§ Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
§ Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk
mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan
sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat
diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan
rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan
menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti.
Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan
harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
B. Weakness (kelemahanku)
Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat
kinerja perusahaan. Setiap manusia pasti mempunyai kelemahan, dan hal ini
sering kita dengar dengan istilah "Tidak ada manusia yang sempurna".
Namun, di satu sisi itu bukan berarti bahwa kita harus menerima
kelemahan-kelemahan tanpa keinginan untuk berubah. Karena tidak ada orang di
muka bumi yang tidak
memiliki kelemahan. Seperti halnya lirik lagu dari grup band
D'masiv "Tak ada manusia yang terlahir sempurna". Dalam arti setiap
individu mempunyai kelemahan, namun potensi kekuatan itu lebih besar dari apa
yang belum kita ketahui. Berapa kali kita melihat orang-orang yang tidak mau
memperbaiki kelemahannya secara bertahap menghancurkan masa depan dan hubungan
mereka? Ingat, ada cara untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan, asalkan
bersedia untuk mengubah dan mengikuti pendekatan terbaik mereka. Jika kita
melihat jauh di dalam diri kita sendiri, kita akan menemukan pribadi yang lebih
baik yang memiliki segudang potensi yang belum dikembangkan.
Bagaimanapun, untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan, kita harus
memahami bahwa proses ini adalah tentang diri sendiri! Tentang memiliki
keberanian untuk mengubah hidup dan disiplin diri untuk mengubah keinginan
menjadi tindakan-tindakan yang nyata. Kita yang menentukan keberuntungan diri
sendiri. semuanya ada di tangan kita untuk menentukan perubahan saat ini dan
membangun masa depan yang lebih baik. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi
"Allah tidak akan merubah suatu kaum selama kaum tersebut tidak mau
merubahnya" (QS. Ar-Ra'd/13 : 11). Jujur pada diri sendiri adalah langkah
penting pertama jika benar-benar ingin merubah kelemahan menjadi kekuatan dan
meningkatkan kehidupan diri sendiri. Tuliskan sebanyak mungkin kelemahan yang
kita miliki dan coba ingat-ingat keluhan apa saja yang telah kita terima sejauh
ini dalam hidup terkait kelemahan kita tersebut. Hal ini penting untuk
mengidentifikasi kelemahan kita terlebih dahulu dan kemudian berpikir
tentang cara-cara untuk mengatasinya. Berpikir positif diperlukan untuk
mencapai tujuan kita. Hal ini berarti bahwa kita harus mengubah cara berpikir
dan lebih percaya diri.
C. Opportunities (peluangku)
Peluang (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif, yang
dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. Misalnya; Kebutuhan
lingkungan sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat lagi membutuhkan
perubahan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi yang bagus, belum
adanya organisasi lain yang melihat peluang tersebut, banyak penyedia dana yang
terkait dengan masalah yang dibutuhkan oleh organisasi dan lainnya. Strategi OW
adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan dalam organisasi. Dalam hal ini perlu dirancang
strategi turn around yaitu strategi merubah haluan. Maksudnya, terkadang anda
harus mundur satu atau dua langkah ke belakang untuk maju melangkah jauh ke
depan. Peluang eksternal yang besar penting untuk diraih, namun permasalahan
internal atau kelemahan yang ada pada internal organisasi lebih utama untuk
dicarikan solusi, sehingga capaian peluang yang besar tadi perlu diturunkan
skalanya sedikit. Dalam hal ini kelemahan-kelemahan organisasi perlu diperbaiki
dan dicari solusinya untuk memperoleh peluang tersebut.
D. Threats (ancaman)
Ancaman (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu
menghambat pergerakan organisasi. Misalnya: masyarakat saat ini dalam kondisi
apatis dan pesimis terhadap organisasi ini, kegiatan organisasi seperti ini
lebih banyak dilakukan oleh organisasi lain sehingga lebih banyak pesaing atau
perjuangan, isu yang dibawa oleh organisasi sudah basi dan lainnya. Strategi TW
adalah strategi yang diterapkan ke dalam kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan dan mempertahankan yang ada untuk menghindari tantangan. Karena
dalam kondisi ini, organisasi sekarang dalam bahaya, kelemahan menimpa,
sedangan internal, ancaman dari luar juga menyerang. Jika Anda tidak mengambil
strategi yang tepat, maka situasi ini bisa berdampak buruk bagi citra dan
eksistensi organisasi kedepan, yang perlu Anda lakukan bersama dengan seluruh
elemen organisasi terkait untuk menghilangkan kelemahan organisasi, dan
menghindar dari pengaruh eksternal.
Secara garis besar ada dalam strategi penentuan, yaitu jika ada organisasi
yang besar, maka ada peluang yang ada, maka yang perlu dilakukan adalah
perjanjian internal. Terkait internal untuk menguatkan kembali
kelemahan-kelemahan organisasi, seperti SDM, infrastruktur, terkait dan
lain-lain, sehingga mampu menghadapi tantangan serta kesulitan dari eksternal.
Sementara jika yang terjadi adalah organisasi yang memiliki kekuatan besar,
maka organisasi dapat membuat strategi dengan perencanaan yang matang,
sistematis dan terukur dengan menggunakan sumber daya potensi organisasi, untuk
bergerak menuju tujuang
organisasi. Hal ini dilakukan agar dapat memenangkan tantangan dari luar,
serta memenangkan peluang yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi yang Anda ambil saat ini bagi organisasi
merupakan titik tumpu bagi pergerakan organisasi selanjutnya. Lewat analisis
SWOT ini Anda akan membahas apa dan bagaimana organisasi Anda, serta bagaimana
menggerakkannya. SWOTihkan efesien dan dapat digunakan untuk bentuk organisasi
apa saja. Dibutuhkan keterbukaan terhadap berbagai informasi untuk didiagnosis.
Dengan memahami analisis SWOT, organisasi akan menjadi terbuka serta merta
menciptakan budaya kerja yang efektif untuk menyelaraskan aktivitas organisasi.
Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mengenal dirinya dan mengetahui
kemana ia akan meraih.
B.
Saran
Perlunya mengkaji lebih dalam
dan memperjelas untuk membantu mahasiswa agar dapat lebih memahami pemaparan
pada makalah ini.
Daftar Pustaka
http://rickyanggili.blogspot.com/2011/11/analisis-swot-kekuatan-kelemahan.html?m=1
https://www.jurnal.id/blog/2017-manfaat-faktor-yang-memengaruhi-dan-contoh-analisis-swot/
https://jagokata.com/arti-kata/kelemahan.html
https://www.coursehero.com/file/p5pljn93/2-Weakness-Kelemahan-adalah-keterbatasan-atau-kekurangan-dalam-sumber-daya/
https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-analisis-swot/
No comments:
Post a Comment