Al Islam Kemuhammadiyahan ( Aik ) Iii
( Rukun Iman )
Disusun :
Kelompok 3
1.
Nurmayanti
2.
Nur Iftitah Arsan
3.
Zuliani
4.
Tri Anugrah
5.
Royyan Fredy Putra
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Universitas Muhammadiyah Makassar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ RUKUN IMAN “. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi
dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca.
Makassar, 25 Oktober 2018
Penyusun,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan penulisan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rukun
Iman ........................................................................................................ 2
B. Makna Rukun Iman
............................................................................................................... 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
6
B. Saran
........................................................................................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar
iman orang-orang islam adalah ada enam iman yang harus selalu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan harus diyakini. Sesungguhnya, bagaimanapun besar
kekuatan yang ada di jagat raya ini, ia dapat ditundukkan oleh satu kekuatan
sepele yang diiringi oleh kemauan yang kuat, yang dilandasi oleh pengusaan
terhadap seba-sebab penaklukan dan pengendalian terhadap kekuatan penghambat.
Inilah yang dinamakan hukum alam kontinu.
Suatu
akidah yang bersih lagi hak, jika telah melekat dengan mantap pada seseorang,
pastilah membuat segala perilaku kehidupannya menjadi istiqamah. Dan,
jika aqidah yang bersih lagi hak telah menaungi suatu masyarakat, maka akan
tegaklah masyarakat tadi dan sanggup mencapai kesempurnaan puncak kemanusiaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan dikaji dalam
makalah ini, yaitu:
1.
Apakah yang dimaksud
dengan rukun Iman ?
2.
Apakah makna rukun
iman ?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang rukun
Islam ini adalah:
1. Dapat mengetahui maksud rukun Iman
2. Dapat mengetahui makna rukun iman
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Rukun
Iman
Iman
berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad SAW, malaikat - malaikat,
kitab kitab, hari kiamat dan juga qadha‟ dan qadharNya. Ia merangkumi semua
aspek kepercayaan dan kenyakinan adalah mu‟min dan mu‟minah. Rukun iman adalah
kepercayaan atau keyakinan
dalam diri. Seorang islam dikatakan beriman bila ia percaya pada rukun iman.
Rukun
iman itu terdiri atas
1. Iman kepada
Allah SWT
2.
Iman kepada para malaikat-Nya
3.
Iman kepada kitab-kitab-Nya
4.
Iman kepada para rasul-Nya
5.
Iman kepada
hari akhir
6.
Iman
kepada qadar dan qadar
B. Makna Rukun
Iman
1.
Makna iman kepada Allah
Iman kepada Allah bermakna bahwa
kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan.
Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam
empat poin.
Ø Pertama, meyakini
bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang
terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt,
Ø kedua ialah meyakini
bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang
memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya.
Ø Ketiga, yaitu meyakini
bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah
ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada
Allah semata.
Ø Keempat yaitu meyakini
sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)
2.
Makna Beriman kepada Malaikat Allah
Malaikat
ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu
menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki
sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat
banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah
Allah swt.
Makna
beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam tiga poin :
Ø pertama, mengimani atau percaya wujud mereka.
Ø
Kedua,
mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang
kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar). garis
besar artinya kita meyakini bahwa kitab diturunkan kepada Nabi dan Rasul
meskipun tidak diketahui namanya.
Ø Ketiga, yaitu mengimani tugas malaikat seperti
yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada
Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur.
3. Makna beriman kepada
Kitab-kitab Allah
Ø pertama, mengimani
bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
Ø
Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil)
maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang
diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita
meyaini bahwa kitab diturunkan kepada Nabi dan Rasul meskipun tidak
diketahui namanya.
Ø
Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam
kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).
Ø
Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut
yaitu
Al quran, kita hanya mengimani satu kitab
saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran ialah kitab yang mewakili setiap
ummat sampai akhir masa.
4. Makna beriman kepada
Nabi dan Rasul
Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul
ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar
gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus
Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan
lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya
baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman
kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah sepantasnya
meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul.
5. Makna
beriman kepada hari akhir
Beriman kepada hari
akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti
lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya
matahari dari barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi yang
ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah
tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah
perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan
dimana-mana.
Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani
kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur,
dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa
kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan
semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.
6. Makna
beriman kepada qada dan qadar
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa
apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai
manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.
Namun keburukan tersebut tidak dikaitkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan
jika keburukan tersebut dikaitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut
merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga
oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat, Di
setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia,
maupun tidak diketahui oleh manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqidah
Islamiah dibangun di atas rukun iman yang enam, yaitu: Iman kepada Allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan iman kepada
takdir yang baik dan yang buruk. Rukun iman adalah suatu keyakinan yang
dipercayai sepenuh jiwa dan hati bahwa di dalam agama Islam itu ada dasar-dasar
yang harus diyakini setiap muslim.
B.
Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya
sehari-hari, oleh karena itu penulis menyarankan agar kita senantiasa
meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa
berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap malaikat,
kitab, rasul, hari akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi
meningkatkan amal ibadah kita.
Daftar Pustaka