Pages

Wednesday, July 31, 2019

Makalah Ekonomi Publik Barang Publik Versus Swasta Atau Eksternalitas


Makalah Ekonomi Publik
                            Barang Publik Versus Swasta Atau Eksternalitas
Diajukan sebagai tugas mata kuliah
Ekonomi Publik


DOSEN
Dr BUYUNG ROMADHONI , SE.,M.Si

Disusun oleh :
NURMAYANTI
NIM : 105611119417


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya dapat menyelesaikan makalah saya  tentang  “ Barang Publik versus Swasta atau Eksternalitas”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu nabi muahmmad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna ada menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas pada mata kuliah    Ekonomi Politik ”. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena saya adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya milik ALLAH SWT. Apabila makalah ini masih banyak kekurangannya, diharapkan pembaca memberikan kritik dan saran agar kami mengetahui kekurangan makalah ini dan juga akan memberi masukan kepada saya terhadap makalah ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.


                                                                 Makassar, 01 Desember 2017

             Penyusun                       

DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
           A.    Latar Belakang  .............................................................................................. 1
           B.     Rumusan Masalah  ........................................................................................ 1
           C.     Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
           A.     Pengertian Eksternalitas…………………………..………………………….….…. 3
           B.     Faktor-Faktor Penyebab Ekternalitas………………….……….………………..... 3
           C.     Solusi swasta dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi eksternalitas …..… 4
BAB II  PENUTUP
          A.    Kesimpulan..................................................................................................... 5
            DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
   A.     Latar Belakang
Masalah dalam ekonomi adalah keterbatasan sumber daya (scarcity), sehingga dengan pandangan tersebut, maka ilmu ekonomi mempelajari bagaimana alokasi sumber daya agar efisien, bagaimana keputusan ekonomi diambil oleh para pelaku ekonomi untuk memenuhi kebutuhan melalui kompetisi pasar. Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat.
Namun kenyataannya, asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi. Akibatnya, terjadilah kegagalan pasar dimana mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat dan diantaranya disebabkan oleh eksternalitas. Ketika terjadi eksternalitas, harga pasar tidak mencerminkan biaya sosial marjinal (marginal social cost) ataupun manfaat sosial marjinal (marginal social benefit) sehingga menimbulkan inefisiensi dalam alokasi sumber daya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan. Eksternalitas terjadi hanya apabila tindakan suatu pihak mempunyai dampak terhadap pihak lain tanpa adanya kompensasi. Dalam hal terjadi eksternalitas yang menimbulkan kegagalan pasar ini, pemerintah diharapkan untuk melakukan campur tangan mengingat salah satu fungsi pemerintah sebagai stabilisator dalam perekonomian.
   B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah dalam tulisan ini sebagai berikut :
1.      Apakah yang dimaksud dengan eksternalitas?
2.      Apa saja faktor-faktor penyebab eksternalitas?
3.      Bagaimana solusi swasta dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi eksternalitas?
   C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan eksternalitas
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab eksternalitas
3.      Untuk mengetahui bagaimana solusi swasta dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi eksternalitas
BAB II
PEMBAHASAN
   A.     Pengertian Eksternalitas
Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaan-perusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya pasar. Eksternalitas muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang ataupun perusahaan, efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau perusahaan yang bertindak.
 Eksternalitas dibagi menjadi dua tipe yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi apabila pengaruh sampingan sifatnya membangun. Salah satu contohnya yaitu pembangunan jaringan jalan raya. Sedangkan eksternalitas negatif akan  terjadi apabila pengaruh sampingannya bersifat menganggu dapat berupa gangguan kecil hingga ancaman besar. Contohnya antara lain, polusi udara dan air, kerusakan karena pertambangan terbuka, limbah-limbah berbahaya, obat-obatan dan makanan yang membahayakan dan bahan-bahan radio aktif.
   B.     Faktor-Faktor Penyebab Ekternalitas
1.      Keberadaan Barang Publik
Karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum.  Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap penyediaan dan pengelolaan barang publik. 
2.      Sumber Daya Bersama
Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka terhadap sumber daya tertentu  ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan barang publik di atas.
Sumber-sumber daya milik  bersama, sama halnya dengan barang-barang publik, tidak ekskludabel.  Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma.  Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik  bersama memiliki sifat bersaingan. 
3.      Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome).  Hal ini bisa terjadi pada pasar yang tidak sempurna  (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual tunggal).
4.      Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government failure).  Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau kelompok  tertentu (interest groups) yang tidak mendorong efisiensi. 
   C.     Solusi swasta dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi eksternalitas
1.      Solusi Swasta Terhadap Eksternalitas


Kita telah menyimak bahwa keberadaan eksternalitas itu dapat mengakibatkan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak efisien. Namun sejauh ini kita baru mengulas secara sekilas tentang cara-cara mengatasi eksternalitas tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak nonpemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/ organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya, kita sebut saja pihak-pihak nonpemerintah tersebut sebagai pihak “pribadi” atau “swasta”. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara sosial.
a.       Jenis-jenis Solusi Swasta
Solusi swasta contohnya adalah derma atau amal yang seringkali sengaja diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra Club, sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut melestarikan lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari donasi pihak-pihak yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh untuk eksternalitas negatif. Sedangkan untuk eksternalitas positif, kita mengetahui banyak perguruan tinggi yang membentuk yayasan yang menghimpun sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau pihak-pihak lain, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa.
b.      Teorema Coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama perumusnya, yakni ekonomi Ronald Coase-yang menyatakan bahwa solusi swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah penanggulangan masalah eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada.
c.       Penyebab Gagalnya Solusi Swasta
Logika teorema Coase memang meyakinkan, namun tidak selamanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Dalam prakteknya, kita tahu bahwa pelaku-pelaku ekonomi swasta/pribadi seringkali gagal memperoleh pemecahan yang efisien, atas suatu masalah yang bersumber dari eksternalitas. Teorema Coase ternyata hanya berlaku, jika pihak-pihak yang berkepentingan tidak dihadapkan pada kendala untuk mencapai dan melaksanakan kesepakatan. Itu berarti, peluang kesepakatan memang selalu terbuka, namun hal itu tidak selalu bisa diwujudkan.
2.      Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas
a.       Regulasi
Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti pemerintah dapat menindak pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya.  
b.      Pajak Pigovian Dan Subsidi
Pajak Pigovian adalah pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dari suatu eksternalitas negatif. Disebut pajak pigou karena ditemukan oleh ekonom yang bernama Arthur Pigou (1877-1959). Bentuk dari pajak tersebut adalah ketika ada dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-masing membuang limbah 500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan yang mereka lakukan. Pertama, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental Protection Agency) akan mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun atau yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap pabrik.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung memengaruhi pihak ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif seperti polusi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial dalam pasar kurang dari jumlah keseimbangannya. Eksternalitas positif, seperti imbas teknologi, menyebabkan jumlah optimal secara sosial lebih dari jumlah keseimbanganya.
Pihak-pihak yang terkena efek dari eksternalitas dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sebagai contoh ketika suatu bisnis menghasilkan eksternalitas bagi bisnis lain keduanya dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara merger. Alternatifnya pihak pihak yang berkepentingan dapat mengatasi masalah itu dengan mengalokasikan kontrak.
Ketika pihak-pihak swasta tidak mampu menangani efek-efek eksternal, seperti polusi, pemerintahan membantu dengan ikut campur. Kadang-kadang pemerintah menghindari dilakukannya kegiatan –kegiatan yang tidak efisien dari segi sosial dengan melarang perilaku-perilaku tertentu. Pada kesempatan yang lain, pemerintah menginternalisasikan eksternalitas dengan menerapkan pajak Pigovian suatu kebijakan Publik yang lain adalah mengeluarkan izin. Sebagai contoh, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan mengeluarkan sejumlah terbatas izin berpolusi. Hasil akhir dari kebijakan ini hampir sama dengan penerapan pajak Pigovian terhadap para polusi.

DAFTAR PUSTAKA
Samuelson, Paul A. dan Nordhaus,  William D.. (2002). Economics. 17th  Edition. Singapore: Mc Graw Hill.
Samuelson, Paul.A. dan William, D.Nordhaus .1993. Ekonomi. Edisi Ke Dua Belas,Jakarta : Erlangga.
https://kurmakurma.wordpress.com/2009/01/15/eksternalitas/



No comments:

Post a Comment