Monday, August 3, 2020

(muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan perkembangan pemikiran islam)


Pengertian Tajdid Dalam MuhammadiyahTajdid yang dimaksud dalam gerakan Muhammadiyah adalah memperbarui cara berpikir sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Bukan pembaruan ajaran Islam, tetapi cara berpikir umat Islam yang perlu diperbarui. Sasaran gerakan tajdid adalah manusia. Perubahan zaman jangan sampai merusak dasar-dasar ajaran Islam. Demikian juga tidak membuat umat Islam ketinggalan zaman. Sehingga tidak leluasa menjalankan amal ibadah. Bahkan zaman yang terus berkembang hendaknya memberi kesempatan kepada umat Islam yang teguh pada jabatan agamanya, bertambah mendapatkan peluang baru mengamalkan seluruh ajaran agamanya. Tajdid juga berarti membersihkan ajaran Islam dari campur aduknya dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Mengembalikan ajaran Islam kepada sumbernya yang asli yaitu Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah As-Shahihah Al-Maqbullah). Membersihkan dari penyakit TBC (Takhayul, Bid’ah dan Churafat). Penyakit ini sangat berbahaya bagi perkembangan ajaran Islam yang murni dan merusak aqidah Islam. Sebagai contoh dalam realita keumatan kita seperti meramal, perdukunan, sesaji, kenduri, dan ritual atau tata cara ibadah yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis.

Menurut paham Muhammadiyah, tajdid mempunyai dua pengertian. Pertama, mengandung pengertian purifikasi dan reformasi. Yaitu pembaruan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam ke arah keaslian dan kemurniannya sesuai dengan Alquran dan As-Sunnah Al-Maqbulah. Dalam pengertian pertama ini diterapkan pada bidang akidah dan ibadah mahdhahKedua, mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi ( pengembangan ) dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat. Pengertian yang kedua diterapkan pada masalah muamalah duniawi.Tajdid dalam pengertian ini sangat diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi, karena pada era ini bangsa-bangsa di dunia rnengalami interaksi antar budaya yang sangat kompleks.

 

 

 

Kelompok 12

MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN DAN AGENDA ABAD KEDUA MUHAMMADIYAH

 

Muhammadiyah Berkemajuan

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan modernis atau reformis dalam paradigma gerakan Islam. Gerakan modern-reformis percaya pada kesempurnaan dan menyeluruh ajaran tetapi aktualisasinya tidak terpaku pada struktur atau format legal-formal apalagi pemisahan, namun lebih menekankan pada aktualisasi nilai-nilai Islam secara objektif dalam kehidupan. Islam dalam paradigma modernis atau reformis ditampilkan sebagai agama yang mampu menghadapi dan memberikan jawaban atas perkembangan zaman tanpa harus kehilangan fondasi dan prinsip dasar ajarannya.

Sifat Muhammadiyah di antaranya yaitu beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, memperbanyak kawan dan ukhuwah Islamiyah, lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam, serta bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

Muhammadiyah membangun umat Islam yang maju di bidang pendidikan dan kesehatan sebagai 2 ikon Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam hal memajukan pendidikan tidak hanya dalam hal mengajarkan Fikih, namun di segala hal sesuai dengan perkembangan zaman.

Untuk memperdalam Fikih, Muhammadiyah mendirikan Pondok Pesantren Muhammadiyah dengan konsep modern dengan cara menyesuaikan perkembangan zaman. “Contohnya, pada zaman dahulu di Pondok Pesantren cara berwudhunya dengan air tidak mengalir yang menyebabkan para santri terkena penyakit kulit. Maka Muhammadiyah selanjutnya mendesain Pondok Pesantren dengan modern. Tempat wudhunya mengalir dengan alat modern sehingga para santri sehat.

Muhammadiyah merupakan gerakan Tajdid dengan cara memperbaharui umat dalam hal pemahaman Islam sesuai perkembangan zaman.Islam selalu baik dan sesuai dengan perkembangan ruang dan waktu kapanpun dan di manapun. Muhammadiyah membangun kearifan lokal Muhammadiyah berkemajuan. cara memperbaharui umat dengan cara memperbaharui pola tingkah laku dan pola pikir manusia.

Tanda Muhammadiyah Berkemajuan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, MSi  menyampaikan ada dua tanda Muhammadiyah Berkemajuan.Pertama:  mampu membangun pusat-pusat unggulan di mana Muhammadiyah berada.  Kedua: berkembangnya gerak kemasyarakatan yang dipelopori oleh Muhammadiyah.

Haedar menjelaskan terkait dua tanda Muhammadiyah Berkemajuan tersebut. Pertama, membangun pusat-pusat unggulan. Pusat-pusat unggulan tersebut dibutuhkan agar amal-amal usaha muhammadiyah semakin berdaya saing tinggi.Termasuk mengapa  Muhammadiyah menginternasionalisasi gerakannya di mancanegara juga karena untuk mengukur sejauh mana Muhammadiyah mampu mencapai visi abad kedua kelahirannya. Muhammadiyah akan membuat collage di Melbourne yang diharapkan dapat berjalan mulai 2019. Termasuk membuat konsorsium untuk membuat perguruan tinggi di Malaysia, Sedangkan gerakan kemasyarakatan dilakukan untuk melakukan berbagai pendampingan terhadap petani, buruh dan nelayan.

“Semuanya ini dilakukan agar Muhammadiyah mampu menggambarkan bahwa Islam bukan hanya sebagai agama tauhid tetapi juga sebagai agama amal bahkan sebagai agama pembaruan. Bagi Muhammadiyah, ini sangat penting tidak sekadar sebagai pengakuan inklusifitasnya,tetapi menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai sumber gerakan kemasyarakatan”, tambah Haedar.

 


No comments:

Post a Comment