Pengertian
Tajdid Dalam MuhammadiyahTajdid yang dimaksud dalam gerakan Muhammadiyah adalah
memperbarui cara berpikir sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Bukan
pembaruan ajaran Islam, tetapi cara berpikir umat Islam yang perlu diperbarui.
Sasaran gerakan tajdid adalah manusia. Perubahan zaman jangan sampai merusak
dasar-dasar ajaran Islam. Demikian juga tidak membuat umat Islam ketinggalan
zaman. Sehingga tidak leluasa menjalankan amal ibadah. Bahkan zaman yang terus
berkembang hendaknya memberi kesempatan kepada umat Islam yang teguh pada
jabatan agamanya, bertambah mendapatkan peluang baru mengamalkan seluruh ajaran
agamanya. Tajdid juga berarti membersihkan ajaran Islam dari campur aduknya
dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Mengembalikan ajaran Islam kepada
sumbernya yang asli yaitu Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah As-Shahihah
Al-Maqbullah). Membersihkan dari penyakit TBC (Takhayul, Bid’ah dan Churafat).
Penyakit ini sangat berbahaya bagi perkembangan ajaran Islam yang murni dan
merusak aqidah Islam. Sebagai contoh dalam realita keumatan kita seperti
meramal, perdukunan, sesaji, kenduri, dan ritual atau tata cara ibadah yang
tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis.
Menurut
paham Muhammadiyah, tajdid mempunyai dua pengertian. Pertama, mengandung
pengertian purifikasi dan reformasi. Yaitu pembaruan dalam pemahaman dan
pengamalan ajaran Islam ke arah keaslian dan kemurniannya sesuai dengan Alquran
dan As-Sunnah Al-Maqbulah. Dalam pengertian pertama ini diterapkan pada bidang
akidah dan ibadah mahdhahKedua, mengandung pengertian modernisasi atau
dinamisasi ( pengembangan ) dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam sejalan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat.
Pengertian yang kedua diterapkan pada masalah muamalah duniawi.Tajdid dalam
pengertian ini sangat diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi,
karena pada era ini bangsa-bangsa di dunia rnengalami interaksi antar budaya
yang sangat kompleks.
Kelompok 12
MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN DAN AGENDA ABAD
KEDUA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah Berkemajuan
Muhammadiyah
dikenal sebagai gerakan modernis atau reformis dalam paradigma gerakan Islam. Gerakan
modern-reformis percaya pada kesempurnaan dan menyeluruh ajaran tetapi aktualisasinya
tidak terpaku pada struktur atau format legal-formal apalagi pemisahan, namun lebih
menekankan pada aktualisasi nilai-nilai Islam secara objektif dalam kehidupan. Islam
dalam paradigma modernis atau reformis ditampilkan sebagai agama yang mampu menghadapi
dan memberikan jawaban atas perkembangan zaman tanpa harus kehilangan fondasi dan
prinsip dasar ajarannya.
Sifat Muhammadiyah di antaranya yaitu beramal dan
berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, memperbanyak kawan dan ukhuwah Islamiyah,
lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam, serta bersifat keagamaan
dan kemasyarakatan.
Muhammadiyah membangun umat Islam yang maju di bidang
pendidikan dan kesehatan sebagai 2 ikon Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam hal memajukan
pendidikan tidak hanya dalam hal mengajarkan Fikih, namun di segala hal sesuai dengan
perkembangan zaman.
Untuk memperdalam Fikih, Muhammadiyah mendirikan Pondok
Pesantren Muhammadiyah dengan konsep modern dengan cara menyesuaikan perkembangan
zaman. “Contohnya, pada zaman dahulu di Pondok Pesantren cara berwudhunya dengan
air tidak mengalir yang menyebabkan para santri terkena penyakit kulit. Maka Muhammadiyah
selanjutnya mendesain Pondok Pesantren dengan modern. Tempat wudhunya mengalir dengan
alat modern sehingga para santri sehat.
Muhammadiyah merupakan gerakan Tajdid dengan cara
memperbaharui umat dalam hal pemahaman Islam sesuai perkembangan zaman.Islam selalu
baik dan sesuai dengan perkembangan ruang dan waktu kapanpun dan di manapun. Muhammadiyah
membangun kearifan lokal Muhammadiyah berkemajuan. cara memperbaharui umat dengan
cara memperbaharui pola tingkah laku dan pola pikir manusia.
Tanda Muhammadiyah
Berkemajuan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, MSi menyampaikan ada dua tanda Muhammadiyah Berkemajuan.Pertama:
mampu membangun pusat-pusat unggulan di mana
Muhammadiyah berada. Kedua: berkembangnya
gerak kemasyarakatan yang dipelopori oleh Muhammadiyah.
Haedar menjelaskan terkait dua tanda Muhammadiyah Berkemajuan tersebut. Pertama,
membangun pusat-pusat unggulan. Pusat-pusat unggulan tersebut dibutuhkan agar amal-amal
usaha muhammadiyah semakin berdaya saing tinggi.Termasuk mengapa Muhammadiyah menginternasionalisasi gerakannya
di mancanegara juga karena untuk mengukur sejauh mana Muhammadiyah mampu mencapai
visi abad kedua kelahirannya. Muhammadiyah akan membuat collage di Melbourne yang
diharapkan dapat berjalan mulai 2019. Termasuk membuat konsorsium untuk membuat
perguruan tinggi di Malaysia, Sedangkan gerakan kemasyarakatan dilakukan untuk melakukan
berbagai pendampingan terhadap petani, buruh dan nelayan.
“Semuanya ini dilakukan agar Muhammadiyah mampu menggambarkan bahwa Islam bukan
hanya sebagai agama tauhid tetapi juga sebagai agama amal bahkan sebagai agama pembaruan.
Bagi Muhammadiyah, ini sangat penting tidak sekadar sebagai pengakuan inklusifitasnya,tetapi
menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai sumber gerakan kemasyarakatan”, tambah Haedar.
No comments:
Post a Comment