Pages

Sunday, September 8, 2019

kerangka proses kebijakan

Tugas : Kedua Kelompok 5
Mata Kuliah : Kebijakan Publik
Nama Kelompok : 1. NURMAYANTI
                                    2. ZULIANI
                                    3. RISTA TAJUDDIN
                                    4. NURMIANTI


NO
KERANGKA PROSES KEBIJAKAN
1.      
Persepsi / defenisi
Masalah yang mungkin terjadi pada saat proposal/ dokumen di ajukan adalah apabila proposal tersebut tidak sesuai dengan agenda yang telah di buat yang tidak memungkinkan juga untuk di terapkan di daerah Makassar, jadi sebelum di ajuukan dokumennya haruslah di perhatikan terlebih dahulu apakah kebijakan yang akan di ajukan tersebut itu pantas di terapkan atau kurang tepat untuk di terapkan.
2.      
Agregasi
Agregasi adalah kepentingan yang merupakan cara bagaimana tuntutan – tuntutan  yang di lancarkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi alternative – alternative pembuatan kebijakan publik. Agregasi kepentingan di jalan kan dalam sistem politid yang tidak memperbolehkan persaingan partai secara terbuka.
3.      
Organisasi
Organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mengujudkan perubahan organisasional, dan untuk merubah nilai – nilai dari pada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu adaptif dengan lingkungannya. Fungsi organisasi itu terjadi di tingkat atas , mampu dalam birokrasi dan berbagai jabatan meliter sesuai kebutuhan dari rakyat dan komsumen.
4.      
Representasi
Representasi adalah seseorang yang memiliki peran sebagai perwakilan dalam sebuah sistem politik. Representasi ini memiliki nilai penting dikarenakan semakin kompleksnya masyarakat dengan jumlah yang semakin banyak. Apalagi di tambah dengan wilayah yang luas sehingga sulit sekali untuk melakukan demokrasi langsung, dimana semua masyarakat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan. Selain itu, masyarakat dengan beragam kesibukannya juga tidak mempunyai banyak waktu dalam melakukan aktifitas politiknya sehingga representasi politik memiliki peran dalam menjembatani aspirasi masyarakat, dimana representasi ini berfungsi untuk mengontrol publik terhadap pemerintah.
5.      
Penyusunan agenda
Status agenda di dapatkan dengan apa kerangka suatu rencana kebijakan yang akan di buat dan di susun dengan membuat status agenda - agenda yang akan di laksanakan. Penyusunan agenda ada dua yang pertama adalah agenda sistemik yaitu terdiri atas semua isu yang di pandang secara umum oleh anggota masyarakat sebagai masalah yang patut memperoleh perhatian publik, mencakup masalah - masalah yang berada dalam kewenangan sah setiap jenjeng pemerintahan masing – masing. Penyusunan agenda kedua adalah agenda pemerintah sebagai serangkaian masalah yang secara tegas mendapat perhatian aktif dan serius dari pembuat kebijakan, guna mendapatkan penyelesaian melalui kebijakan publik yang otoritatif.
6.      
Formulasi
Yang mengusulkan solusi adalah seorang pakar atau pemegang otoritas yang telah mempunyai kekuasaaan untuk membuat suatu kebiajkan, dan mendapatkan suatu solusi baik yang akan di baut maupun yang akan di laksanakan, kebijakan tersebuat akan dikembangkan seemikian rupa bagaimana seharusnya dan bagaimana sebenarnya kebijakan tersebut.
7.      
Legitimasi
Suatu kebajakan tersebut di dukung oleh berbagai pihak maupun organisasi yang setuju dan bekerja sama memperbaiki, membangun, dan mengembangkan suatu daerah. Legitimasi perinsip yang menunjukkan penerimaan keputusan pemimpin pemerintah dan pejabat oleh (sebagai besar) publik atas dasar bahwa perolehan para pemimpin ‘dan pelaksanaan kekuasaan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku pada masyarakat umum dan nilai-nilai politik atau moral. Lagitimasi mungkin akan di berikan kepada pemegang kekuasaan dalam berbagain cara dalam masyarakat yang berbeda.
8.      
Penganggaran
Berbicara tentang pengangggaran uang yang di perlukan harus cukup sesuai dengan rencana atau prediksi yang telah di pikirkan sebelumnya, tentang berapa banyak dana yang harus di cairkan untuk melaksanakan atau mengimplementasikan kebijakan yang akan di buat nantinya.
9.      
Pelaksanaan / implementasi
Yang melaksanakan suatu kebijakan yang akan di keluarkan nantiny akan di berikan kepada pemerintah, dan pemerintah tersebut yang akan mengalokasikan dana kepada kepala daerah tertentu.
10.                        
Evaluasi
Yang menilai suatu implementasi yang di jalankan adalah pariwisatawan yang merasakan atau masyarakat yang merasakan bagaimana perasaan atau penilaian mereka terhadap kebiajakn pariwisata yang telah di keluarkan apakah bernilai positif dan dapat mendatangkan pariwisata yang lebih banyak, dan apakah dapat menguntungkan masyarakat atau malah sebaliknya.
11.                        
Penyesuaian /terminasi
Penyesuaian dilakukan dengan membandingkan dan melihat pariwisata yang bagus seperti yang ada di dempasar bali, yang mempunyai pariwisata yang dapat di katakan berhasil,dan setelah  di tinjau kita dapat membuat kebijakan seperti yang di terapkan di beli, tetapi harus melihat juga di mana kita akan terapkan contoh di sulawesi selatan kita harus melihat apakah yang di terapkan di bali memang cocok kita terapkan atau tidak karena kita harus melihat dari berbagai sudut pandang dan hal - hal yang lain contoh perbedaan budaya agama dan lain – lain.s


Artikel terbaru :




No comments:

Post a Comment