Monday, August 3, 2020

MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI PSIKOLOGIS DIRI SENDIRI DALAM MEMBINA HUBUNGAN INTERAKTIF YANG SALING MENGUNTUNGKAN DI INSTANSI/PERUSAHAAN

KATA PENGANTAR

             Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Menumbuh Kembangkan Potensi Psikologis Diri Sendiri Dalam Membina Hubungan Interaktif Yang Saling Menguntungkan Di Instansi/Perusahaan “. Pada makalah ini saya banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca. 

 

Makassar, 1 Mei 2020

 

 

 Penyusun

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang ................................................................................................ 1

B.     Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C.     Tujuan penulisan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pertimbangan Kepribadian Manusia ................................................................ 3

B.     Cara berperilaku dan memperlakukan karyawan berdasarkan pribadi masing – masing .............................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan .................................................................................................... 15

B.     Saran............................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Setiap orang ingin tumbuh, berkembang, sukses, dan maju.  Cinta yang pantas dan layak untuk didukung.  Manusia hanya suka fisik yang membutuhkan makan, minum, pakaian dan tempat tinggal yang layak.  Manusia ada dimensi psikis yang juga harus memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.  Manusia adalah fisik yang mempuryai pikiran, perasaan, mata hati, dan emosi.  Tidak hanya manusia yang memiliki jati diri sebagai manusia karena ia bersatu dengan kenyataan di sekitarnya.  Manusia meminta komunikasi dan interaksi dengan manusia lain, dan kebutuhan ini dapat dihindarkan.  Dalam hubungan dengan orang lain, ini semua yang ada dalam diri manusia baik fisik maupun psikis menjadi saling berhubungan, berkomunikasi dan berkomunikasi. Dengan bantuan manusia, melambangkan perasaannya, ekspresinya, keinginannya, emosinya dan pikiran- pikirannya.  Oleh karena itu, dalam usaha mengembangkan diri pun melibatkan berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar manusia itu sendiri.  Mendukung seseorang untuk mengembangkan dirinya, mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, berbeda-beda dan disetujui juga berasal dari diri sendiri.  Terkadang diri Anda sendiri tidak menyangkal atau tidak memahami potensi yang ada dalam diri Anda sendiri, sehingga tidak mampu mengembangkan kemampuan atau potensi diri sendiri.  Dengan mempertimbangkan pemahaman


yang benar terhadap potensi diri penting Tulisan singkat ini akan mengungkapkan arti dan pentingnya pengembangan diri, pengembangan diri, manajemen kepribadian, dan menuju kecerdasan emosional.

B.       Rumusan Masalah

1.    Jelaskan pertimbangan kepribadian manusia ?

2.    Bagaimana cara berperilaku dan memperlakukan karyawan berdasarkan pribadi masing – masing ?

C.      Tujuan

1.    Dapat mengetahui pertimbangan kepribadian manusia

2.    Dapat mengetahui cara berperilaku dan memperlakukan karyawan berdasarkan pribadi masing – masing.


 

 

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pertimbangan Kepribadian Manusia

Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berfikir, merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan. Sikap atau karakter yang muncul pada seseorang ketika bereaksi terhadap setiap rangsangan terbentuk oleh tipe kepribadian yang mendasarinya. Secara teori, sejak 400 tahun SM Hippocrates telah mengelompokkan kepribadian atau watak dasar manusia menjadi 4 tipe yaitu : Sanguinis (lincah, antusias, kreatif, rasa humor tinggi) kelemahannya : mudah dipengaruhi, gelisah dan tergesa-gesa dan lemah perencanaan. Koleris (percaya diri tinggi, dinamis, berani mengambil resiko, disiplin ) kelemahan : suka mendominasi, menyerang, mengambil alih, tidak toleran. Melankolis (penuh pertimbangan dan perincian, pendiam, perfeksionis, standar tinggi, ekonomis) kelemahan : ragu, curiga, lambat mengambil keputusan.

Plegmatis (rendah hati, konsisten, santai, sabar, simpatik) kelemahan : mudah menyerah, lamban, keras kepala. Keempat tipe tersebut tidak berdiri sendiri, artinya seseorang bisa saja memiliki beberapa ciri yang ada dalam tipe-tipe tersebut, tetapi tetap saja ada beberapa yang menonjol. Dan sikap tersebut relatif permanen dan mudah sekali untuk diamati. Dengan demikian tanpa mengetahui secara teoripun kita bisa mengenali (bermula dari mengamati) kebiasaan-kebiasaan atau perilaku orang-orang sekitar kita, dan hal ini sangatlah penting karena


dimaksudkan agar kita lebih bisa memperlakukan dan menempatkan mereka dengan baik sesuai dengan karakternya, sehingga konflik dan ketidaknyamanan bisa dihindari.

Bagaimana kita menempatkan diri dan bagaimana kita memperlakukan orang lain pada dasarnya kembali pada niat baik kita bahwa kita harus bisa menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain. Dan kita menyadari bahwa semua manusia mempunyai kelemahan dan kelebihan. Mengenali kepribadian orang lain bukan untuk menjatuhkan dengan kelemahannya, tetapi sebaliknya kita bisa mensupport orang-orang sekitar kita untuk selalu berbuat yang terbaik, menutupi kelemahannya, dan meraih kesuksesan. Pada akhirnya kita akan merasa enjoy di manapun berada meskipun berhadapan dengan bermacam-macam karakter kepribadian.

Perilaku Individu dalam Organisasi

1.      Perilaku Individu

Perilaku individu merupakan suatu perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu atau cara ia bertindak terhadap suatu kegiatan dengan menggunakan keterlampilan atau otak mereka. Adanya keterlampilan tidak terpisah dari latar belakang atau pengetahuan. Di dalam suatu organisasi perilaku individu mencerminkan setiap perilaku manajer terhadap bawahannya dimana jika ia memperlakukan bawahannya denagn baik maka suatu hubungan antara bawahan dan atasan terjalin dengan baik pula sehingga jalinan kerjasama di


dalam organisasipun bisa berjalan dengan baik. Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007) Perilaku individu adalah sesuatu yang dikerjakan seseorang, seperti berbicara dengan manajer, mendengarkan rekan sekerja, menyusun laporan, mengetik memo, menempatkan unit barang ke dalam gudang dan lain sebagainya. Perilaku merupakan fungsi interaksi antara individu dengan lingkungannya.  Perilaku ditentukan oleh 2 faktor atau karakteristik, yaitu karakteristik individu dan karakteristik lingkungan .

Karakteristik individu yang berpengaruh terhadap perilaku individu : kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengharapan dan pengalaman masa lalunya. Karakteristik lingkungan (organisasi) yang berpengaruh : hirarki, tugas, wewenang, sistem reward, sistem kontrol dan lain sebagainya.

Dari teori kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, memberikan 3 komponen dasar perilaku individu , diantaranya adalah :

  • Konsepsi Id : subsistem dari kepribadian yang merupakan sumber dan menampung semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem. Libido dan Agresi adalah elemen kepribadian dari unsur Id yang berkenaan dengan kata hati, hasrat dan keinginan untuk mengejar kesenangan & kepuasan.
  • Konsepsi Ego : mewakili logika yang dihubungkan dengan prinsip-rinsip realitas dan merupakan subsistem yang berfungsi ganda yakni melayani

  • sekaligus mengendalikan (penengah) dua sisi lainnya (Id & Super Ego), dengan cara berinteraksi dengan dunia atau lingkungan luar.
  • Konsepsi Super Ego : kekuatan moral dari personalitas yang merupakan sumber nilai, norma dan etika yang dianut seseorang dan memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. Jika seseorang memiliki superego yang baik, maka orang tersebut akan memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi.

Perilaku individu tidak hanya ditentukan oleh faktor keturunan atau bawaan dari lahir, tetapi juga dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kompetensi) serta situasi lingkungan. Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses pembelajaran.

  1. Perbedaan Individual

Setiap manusia berbeda perilakunya karena :

Manusia berbeda karena berbeda kemampuannya. Setiap manusia memiliki perbedaan dalam berperilaku karena teori pertama menyatakan perbedaan itu dibawanya sejak lahir, teori kedua karena proses penyerapan informasi yang berbeda dari individu tersebut. bahkan kedua teori tersebut mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak. Manusia berbeda perilakunya karena adanya perbedaan kebutuhan. Hal ini merupakan bagian dari teori motivasi yang di temukan oleh para ilmuwan psikologi seperti,


Maslow, Mcleland,McGregor, dan lain-lain. yang pasti kebutuhan manusia menjadi motif secara intrinsik individu tersebut dalam berperilaku. Manusia Berbeda karena mempunyai lingkungan yang berbeda dalam mempengaruhinya. Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada manusia, suatu keputusan yang di buat oleh individu dapat dipengaruhi dengan apa yang terjadi di luar dari dirinya dengan kata lain motivasi exsternal berperan disini. lingkungan membentuk manusiam menjadi baik kah atau menjadi jahat, ramah atau sombong, dan lain-lain.

Manusia berbeda mempunyai masa depan sehingga cara berpikirnya pun berbeda. Setiap mimpi yang dibuat oleh manusia mempengaruhi bagaimana individu tersebut berpikir dalam aktivitas kesehariannya dan bagaiman individu tersebut bertindak untuk mencapai tujuan jangka pendek atau jangka panjangnya. Faktor Like or Dislike with Something. Percaya atau tidak faktor ini juga mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, apabila seseorang tidak suka pada atasannya dalam memimpin, maka apapun yang dikatakan atasan hanya merupakan masukan tidak langsung di lakukan. Faktor X. Faktor X ini terjadi diluar kemampuan manusia artinya bahwa segal perilaku akan berubbah oleh karena faktor alam yang tidak dapat di identifikasi penyebabnya. maka apabial ada perubahan perilaku manusia dan tidak dapat di pahami penyebabnya hal itu terjadi karena segala sesuatu telah di tentukan oleh Allah SWT.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan


berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi sosial diantara manusia. Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedaan tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada. Perbedaan individu berarti bahwa manajemen dapat memperoleh motivasi terbesar dikalangan para pegawai dengan memperlakukan mereka secara berbeda. Apabila bukan karena perbedaan individual tentu dapat diterapkan standar tertentu yang berlaku untuk semua orang dalam hal manajemen pegawai. Perbedaan individu mengharapkan bahwa keadilan dan kepantasan perlakuan terhadap para pegawai sepantasnya bersifat individual.

Ø  Pengertian Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan kemampuan diri sendiri, berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan marmpu mengangkat kepercayaan diri.  Lebih mudah bagi orang lain.  Setiap orang tidak memiliki yang sama satu dan lainnya Setiap orang juga harus 'menjadi diri sendiri dan semua orang mendambakannya.  Kita adalah pribadi yang unik dan unik.  Kita sebagai manusia masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi lebih unik.  Hal-hal yang membantu perkuatan kita, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita penuhi dan unik, Kita bukan orang lain, bukan tiruan manusia lain.  Tapi kita adalah kita.  Oleh karena itu membiarkanlah diri kita berkembang sekarang juga, karena waktu adalah kesempatan yang tidak akan terulang kembali.  Kita hanya memiliki satu kehidupan.  Hidup adalah hari ini


dan menuju hari esok, maka sekaranglah dirimu yang khas dengan dirimu yang dikembangkan sekarang juga.

B.  Cara Berperilaku Dan Memperlakukan Karyawan Berdasarkan Pribadi Masing – Masing

Dalam menangani setiap individu dibutuhkan cara yang berbeda. Dari hal tersebut, sebagai seorang pemimpin maupun bos, Anda dapat melakukan berbagai pendekatan, diantaranya sebagai berikut. Membicarakan persoalan yang terjadi dengan baik-baik, Hal pertama yang wajib Anda lakukan apabila Anda menemukan salah satu karyawan Anda mulai malas-malasan bekerja, banyak izin, deadline yang diberikan tidak dituruti adalah dengan berbicara padanya secara baik-baik dahulu. Itu merupakan peringatan bagi Anda untuk segera melakukan tindakan. Anda harus bisa membicarakan soal ini pada karyawan tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan karyawan tersebut masih dibutuhkan oleh perusahaan, Oleh karena itu, sebagai pemimpin, Anda juga diwajibkan menjadi teladan yang baik bagi karyawan Anda, maka dari itu bicarakan semuanya secara baik-baik dahulu. Tanyakan apa penyebab ia lupa menunaikan kewajibannya. Sebisa mungkin, hindari tindakan mengakiminya tanpa akar permasalahannya.

Bersikap Objektif dalam Menilai Persoalan, Sebagai seorang pemimpin perusahaan, Anda berhak memberikan penilaian pada karyawan Anda dari berbagai sudut pandang. Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Anda harus mengetahui seluk-beluk persoalannya dulu kemudian Anda baru bisa


menilai. Dalam menilai seseorang, hindari penilaian subjektif yang mengikutsertakan perasaan, misalnya saja karyawan tersebut merupakan kerabat atau teman Anda sendiri. Dalam menilai karyawan tersebut, hanya harus bersikap objektif. Lihatlah ulah apa yang dibuatnya serta dampaknya, jangan melihat siapa yang melakukannya. Anda dituntut untuk adil dalam menangani hal ini.

Melakukan Evaluasi, Selain itu, hal yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan fakta-fakta di lapangan yang berkaitan dengan karyawan ini. Pastikan masalah apa saja yang telah dibuat oleh karyawan tersebut. Telusuri lebih dalam apakah tindakan karyawan tersebut berpengaruh pada kinerja karyawan lain yang ada di lingkup perusahaan. Selanjutnya pastikan bahwa karyawan tersebut tidak menimbulkan kerugian pada produktivitas tim atau departemen tempat dia berada dan juga tidak ada kerusakan operasional yang ditimbulkannya. Hal-hal tersebut merupakan bentuk tindakan preventif untuk mengurangi kemungkinan timbulnya masalah yang lebih besar.

Ambil Tindakan Nyata untuk Menuntaskan Problematika, Ketika Anda sudah mengetahui tindakan apa yang harus Anda ambil, segera lakukan dengan segera tanpa menunda-nunda. Hal ini akan mempercepat penyelesaian masalah. Di lain sisi, mungkin Anda merasa tidak enak hati, namun sebagai pemimpin Anda harus bersikap tegas. Coba lakuakan pembicaraan empat mata mengenai permasalahan yang ada dengan karyawan yang bersangkutan. Anda bisa memilih membicarakannya di luar area kantor karena itu akan terlihat lebih santai dan


mengurangi kesan menghakimi serta bisa meredam ketegangan diantara kalian. Jika karyawan Anda terbukti salah maka Anda patut memberikannya hukuman. Hukuman yang Anda berikan juga merupakan salah satu cara untuk mendisplinkan karyawan Anda. Anda bisa memberikan hukuman seperti pemangkasan upah atau pun gaji. Hal ini diyakini bisa membuat mereka jerah.

Selalu Sebarkan Motivasi, Motivasi merupakan hal sangat dibutuhkan oleh semua orang dan sebagai pemimpin, Jika karyawan itu sadar akan kesalahannya, maka Anda patut memotivasi karyawan Anda agar lebih giat bekerja. Ingatkan dia bahwa dalam sebuah perusahaan dibutuhkan hubungan yang harmonis antara pemimpin dan karyawan dalam mencapai visi-misi perusahaan. Lalu, untuk hal yang lebih pribadi Anda juga bisa mengingatkannya tentang keluarga yang ingin dibahagiakannya. Untuk memperbaiki sebuah hubungan dengan mempererat kerja sama tim, Anda dapat mengajaknya melakukan hal-hal santai seperti, liburan bersama, outbond bersama, makan malam bersama, atau melakukan rapat di luar kantor. Hal itu tentu saja untuk menyemangati karyawan dan agar kerja sama tim yang Anda pimpin jadi semakin erat. Tindakan ini juga menunjukkan bahwa Anda adalah seorang pemimpin yang peduli dengan karyawan. Bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam menghadapi karyawan pembangkang adalah dapat dilakukan dengan cara yang lebih positif tanpa melibatkan kekerasan. Karena pada dasarnya kekerasan malah akan menimbulkan pemberontakan yang lebih parah. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus selalu menyebarkan sisi positif dan menghadapi


segala persoalan yang ada di kantor dengan kepala dingin. Atasan yang bijaksana dan berpendirian tegas akan selalu dihormati bawahannya. Namun Anda harus ingat bahwa tegas disini bukan tegas secara otoriter melainkan tegas yang mampu membimbing dan mengarahkan karyawannya. Meskipun begitu, penerapan hukuman pada karyawan pembangkang tersebut sangat dibutuhkan untuk mendidik dan juga memberikan efek jerah.

Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan merupakan hasil kombinasi antara pengembangan anatomis, fisiologis dan psikologis (Kast dan Rosenweig,1995). Terdapat tiga komponen yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif.

Ø  Komponen kognitif merupakan aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.

Ø  Komponen afektif merupakan aspek emosional.

Ø  Komponen konatif adalah aspek volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.

Unsur perilaku terdiri atas perilaku yang tidak nampak seperti pengetahuan (cognitive) dan sikap (affective), serta perilaku yang nampak seperti keterampilan (psychomotoric) dan tindakan nyata (action). Pola perilaku setiap orang bisa saja berbeda tetapi proses terjadinya adalah mendasar bagi semua individu, yakni dapat terjadi karena disebabkan, digerakkan dan ditunjukkan pada sasaran (Kast dan Rosenweig, 1995).


Dewasa ini banyak psikolog sosial berasumsi bahwa, perilaku dipengaruhi oleh tujuannya. Tujuan perilaku ini tidak hanya dipengeruhi oleh sikap seseorang tetapi juga oleh harapan lingkungan sosialnya terhadap perilaku tersebut, norma- norma subyektif, serta kemampuannya untuk melakukan perilaku itu, yakni penilaian perilaku sendiri (Van Den Ban dan Hawkins, 1999). Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Dikemukakan oleh Skinner, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Psikologi memandang perilaku manusia (human behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Berbicara tentang perilaku, manusia itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktivitas karena adanya tujuan tertentu. Adanya need atau kebutuhan diri seseorang maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga manusia itu berperilaku , baru tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan


berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu proses terjadinya perilaku manusia.

Dinyatakan oleh Albert Bandura (1986) suatu formulasi mengenai perilaku dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana peran perilaku itu terhadap lingkungan dan terhadap individu atau organisme yang bersangkutan. Perilaku lingkungan dan individu itu sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini berarti bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, disamping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan, dapat mempengaruhi individu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

            Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berfikir, merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan. Sikap atau karakter yang muncul pada seseorang ketika bereaksi terhadap setiap rangsangan terbentuk oleh tipe kepribadian yang mendasarinya. Secara teori, sejak 400 tahun SM Hippocrates telah mengelompokkan kepribadian atau watak dasar manusia menjadi 4 tipe yaitu : Sanguinis (lincah, antusias, kreatif, rasa humor tinggi) kelemahannya : mudah dipengaruhi, gelisah dan tergesa-gesa dan lemah perencanaan. Koleris (percaya diri tinggi, dinamis, berani mengambil resiko, disiplin ) kelemahan : suka mendominasi, menyerang, mengambil alih, tidak toleran. Melankolis (penuh pertimbangan dan perincian, pendiam, perfeksionis, standar tinggi, ekonomis) kelemahan : ragu, curiga, lambat mengambil keputusan.

B.  Saran

Dalam meningkatkan kinerja dalam prilaku organisasi kita hendaknya tahu betul apa itu kepribadian seseorang sehingga dalam proses pengorganisasian tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan di organisasi  nantinya.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38234857/Kepribadian_dan_Nilai

http://kepribadiandalamperilakuorganisasi.blogspot.com/2015/09/kepribadian.html?m=1

https://iwan-share-materi.blogspot.com/2017/01/makalah-perilaku-organisasi-peran.html?m=1

http://iraitha.blogspot.com/2014/02/makalah-kepribadian-dan-pengaruhnya.html?m=1

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment