Pages

Wednesday, July 31, 2019

Governansi Digital ( Makassar Dan Korea )


GOVERNANSI DIGITAL
 IMPLEMENTASI E – GOV PERWAKILAN KOTA DI DALAM NEGERI DAN PERWAKILAN NEGARA DI LUAR NEGERI
( MAKASSAR DAN KOREA )



DISUSUN :
KELOMPOK 2
1.     RAHMAN ISKANDAR
2.     IMAM MULYADIL
3.     SUCI AMALIA
4.     SURYA ALAM
5.     IRSAN
6.     NURMAYANTI
7.     GUSTI MAULANA ARIF
8.     KHERULLAH
9.     KHAIRUL AZMAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


KATA PENGANTAR
                 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ IMPLEMENTASI E – GOV DI MAKASSAR DAN KOREA “. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.   
Makassar, 21 Juni 2018
                                                                                     Penyusun


                                             Kelompok 2



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
       A.      Latar  Belakang …............................................................................................................................................ 1
       B.      Rumusan Masalah .......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
       A.      Penerapan E – Gov Di Makassar ............................................................................................................. 2
       B.      Penerapan E – Gov Di Korea ..................................................................................................................... 4
       C.       Perbandingan Penerapan E – Gov Di Makassar Dan Di Korea .................................................. 5
BAB III PENUTUP
       A.      Kesimpulan …................................................………………………………………………..........…….. 7
       B.      Saran ………………….....................................................…………………………………….……..........…..……. 7
DAFTAR PUSTAKA ………………………...............................................……………………..……….........……..… 8

  
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Dengan memasuki era yang semakin canggih seperti pada zaman sekarang ini dimana penggunaan akan teknologi informasi dan komunikasi di setiap lingkungan, baik lingkungan pemerintahan, masyarakat, serta lembaga public merupakan suatu kebutuhan yang merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar ataupun ditunda, karena dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi mempermudah dalam peningkatan akan kualitas pelayanan terhadap kebutuhan public. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menerapkan sistem e-government. Pelayanan pemerintah yang birokrasi ( pemerintahan yang cenderung statis atau keadaan diam, tidak bergerak, tidak aktif dan tidak berubah keadaannya ) melalui pemanfaatan akan e-government sehingga menjadi lebih efisiensi, efektivitas, tranparansi dan akuntabilisasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan intansi-intansi pemerintah bekerja secara terpadu dalam memberikan setiap akses layanan informasi serta layanan public lainnya yang harus disediakan pemerintah.
Penerapan e-government dalam pelayanan publik merupkan suatu tuntutan serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap kalangan pemerintah, dimana hal ini telah diatur sesuai dengan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, dan berkaitan dengan Pelayanan Publik yang berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2009. Dimana setiap peraturan ini merujuk kepada perbaikan dalam kuliatas pelayan publik, meningkatkan transparansi, efisiensi serta menciptakan Good Governance.

   B.     Rumusan Masalah
1.       Bagaimana Penerapan E – Gov Di Makassar ?
2.       Bagaimana Penerapan E – Gov Di Korea ?
3.       Jelaskan Perbandingan Penerapan E – Gov Di Makassar Dan Di Korea ?

BAB II
PEMBAHASAN
   A.     Penerapan E – Gov Di Makassar
Saat ini, Pemerintah Kota Makassar juga telah menerapkan pelayanan berbasis E-Goverment, salah satunya adalah dengan membangun situs  www.makassarkota.go.id yang ada di dalam situs tersebut termasuk jenis fasilitas yang bersifat publish, dengan adanya situs ini, diharapkan agar lebih mudah membantu masyarakat dalam mencari informasi seputar Kota Makassar serta pelayanan - pelayanan yang dibutuhkan oleh Masyarakat, seperti informasi tentang pemerintahan, salah satu yang ada di dalamnya yaitu profil pemimpin, yang kedua yaitu Makassarku yang di dalamnya terdapat  sejarah kota makassar, yang ke tiga, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) kota, salah satu fasilitas yang ada di dalamnya yaitu ringkasan rencana kerja dan anggaran ( RKA ) SKPD (satuan kerja perangkat daerah), yang ke empat yaitu fasilitas kota, di antaranya terdapat pelayanan, perizinan dan lainnya. Dalam penerapan e-government di Kota Makassar, bukanlah suatu hal yang sangat mudah dilakukan. Apalagi istilah e-government yang masih cukup awam dikalangan masyarakat. Penerapan E-Government di kota Makassar merupakan salah satu program Smart City. Menjadikan Makassar sebagai kota dunia yang nyaman untuk semua, merupakan visi dari pemerintah kota Makassar. Untuk menjalankan serta merealisasikan visi tersebut, maka pemerintah kota menggunakan konsep Smart City dimana bicara mengenai memanfaatkan teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari.

1.       Penerapan E-Government dalam Keterkaitan Smart City di Kota Makassar
E-Government merupakan singkatan dari elektronik pemerintah. E-Government merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Dimana dengan adanya E-government ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas dalam pelayanan publik secara efektif, efisien, dan transparan.
Smart city adalah sebuah  kota pintar yang membantu masyarakat di suatu kota untuk bisa membantu masyarakat untuk hidup lebih baik dan nyaman akan kotanya . Smat city selalu di identik sebagai penerapan teknologi kota atau teknologi informasi dan komunikasi.
Penerapan e-government di kota Makassar yang merupakan salah satu wujud program Smart City dapat dikatakan bahwa, pemerintah kota Makassar lebih merujuk kepada konsep Smart City dalam memperlengkap sistem ataupun cara kerja pemerintah dengan lebih kompeten. Untuk mencapai visi dari Kota Makassar dengan menerapkan e-government maka diperlukannya Smart City. Dengan kata lain bahwa, hadirnya Smart City ini memperkuat e-government dengan maksud memperkuat serta memperlancar penerapan e-government itu sendiri. Sehingga dengan hal Ini akan menjadi interaksi aktif dan cepat antara pemerintah dan warganya akan dapat mewujudkan tata kelola kota yang baik dan efisien. Terkait dengan penerapan e-government dalam meningkatkan kualitas layanan terhadap publik dengan menggunakan konsep Smart City, kini pemerintah kota maupun masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fitur, aplikasi maupun layanan-layanan secara online. Contonya : aplikasi pelayanan sampah terintegrasi yang termasuk jenis fasilitas publish.

2.       Makassar Sombere dan Smart City
konsep Smart City diggabungkan dengan kearifan lokal masyarakat yakni Sombere, dimana Sombere itu berarti terbuka, bergaul dam ramah-tamah. Penggabungan konsep Sombere dan Smart City menggabungkan dua hal utama yakni Kemajuan ilmu dan pengetahuan teknologi dengan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat.  Tujuan dibalik penggabungan dua konsep ini adalah pemanfaatan terhadap teknologi  tanpa meninggalkan budaya lokal. Terkait dengan Smart City dan Sombere, pemerintah kota Makassar telah menyiapkan aplikasi tersendiri untuk Makassar Sombere & Smart City. Aplikasi yang berbasiskan android ini dapat ditemukan dalam situs resmi pemerintah kota Makassar yakni Tourism Makassar. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis.

3.       Aplikasi Makassar Sombere and Smart City (Tourism Makassar)
Awal tahun 2016, Pemerintah Kota Makassar di kembangkan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan sebuah aplikasi berbasis android yang diberi nama “ Tourism Makassar”. Sebuah layanan berbasis android yang berfungsi untuk memudahkan para wisatawan lokal maupun mancanegara dalam menemukan destinasi wisata, transportasi, serta berbagai hal yang berhubungan dengan Makassar. Semua info mengenai Kota Makassar terkumpul menjadi satu di dalam aplikasi Tourism Makassar. Di dalam aplikasi Tourism Makassar tersebut, pengguna dimudahkan dengan beberapa menu seperti informasi wisata kuliner, hotel, toko oleh-oleh yang meliputi penjelasan singkat, alamat, jam buka, dan telepon. Selain itu Tourism Makassar juga menampilkan peta yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute ke objek wisata yang dituju melalui Google Maps dan juga menampilkan posisi dari pengguna sekarang dengan menggunakan GPS. Dengan adanya Tourism Makassar, orang-orang yang hendak berlibur ke Kota Makassar juga tidak perlu lagi dipusingkan dengan berbagai permasalahan transportasi karena di dalam aplikasi tersebut sudah ada menu untuk menelfon taksi.
Dalam aplikasi Tourism Makassar memiliki sembilan menu utama yakni. Ke sembilan menu utama ini yang akan nantinya menjadi pelayan digital atau pun menjadi pemandu terutama bagi para wisatawan. Aplikasi ini pun meyediakan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris, sehingga lebih memudahkan para wisatawan. Aplikasi tourism yang ada di dalamnya  termasuk jenis fasilitas yang bersifat publish.
         Ø  Salah satu Fitur-fitur Aplikasi Tourism Makassar antara lain seperti :
1.       Peta Pariwisata.
2.       Hotspot. Tempat untuk Menemukan Pantai dan Pulau, Religius Spot, Kebudayaan, Sejarah dan masih banyak lagi.
3.       Mencari Kuliner, Toko, Salon dan masih banyak Lagi .
4.       Budaya Lokal. Periksa tentang sejarah Makassar
5.       Event. Menampilkan Semua Acara di Kota Makassar
6.       Transportasi. Cari Angkutan Umum, Agen Travel, Bus, Taxi
7.       Info. Lihat Informasi tentang Medis, Rumah Sakit, Sekolah Tinggi, Pelayanan Publik, dan lainnya.
8.       Belajar Bahasa lokal, Konverter mata uang
9.       Bermain Video. Bermain Our Promo Video

B.     Penerapan E – Gov Di Korea
Korea merupakan negara peringkat pertama di dunia dalam penyelenggaraan E – Goverment . Kim Dae Jung adalah Presiden ke delapan dari Republik Korea 1998 – 2003, pernyataan dalam inagurasinya untuk segera mengatasi krisis ekonomi 1997 dengan menerapkan reformasi ( suatu perubahan kehidupan lama dengan tatanan kehidupan baru yang secara hukum menuju ke arah perbaikan ) , tata kelola kepemerintahan yang salah satunya melalui pelaksanaan e-Government. Sekalipun dalam prakteknya e-Government baru terwujud setelah tiga tahun pemerintahan atau hanya menyisakan dua tahun masa kepresidenan. Merujuk laporan Bank Dunia, e-Government merupakan reformasi tata kelola pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi.  Secara lebih substansial ( kerakyatan ), Korea memaknai e-Government sebagai proyek yang mentransformasi struktur dan budaya administrasi organisasi dengan menata ulang nilai dan aturan dalam proses kerja harian. Proses ini dilanjutkan dengan menata ulang kewenangan antara organisasi dan menyesuaikan tujuan organisasi serta meredistribusi kewenangan lintas jenjang dan jabatan serta melakukan penataan staf sesuai dengan struktur.
Korea mampu menempatkan e-Government menjadi negara yang memparktekkan E - Government kelas dunia sehingga mampu menjadi yang terbaik atau ranking pertama pada tahun 2014. Ditilik dari aspek manfaatnya, sebagai contoh e-Government di Korea telah berhasil mempraktekan e-bidding yaitu kalau kita mengartikan e-bidding perkata dalam bahasa Inggris yaitu terdiri dari dua kata e dan bidding. Dimana istilah e- yang berarti dari electronic dan bidding artinya tawar menawar. Jadi e-bidding merupakan suatu fitur yang memberi keleluasaan bagi pengguna untuk menawar langsung suatu produk dari Internet. Dengan menggunakan e-bidding para pengguna dapat memonitor secara real-time penyewa tertinggi dan mengajukan beberapa penawaran secara langsung lewat Internet dari rumah atau kantor mereka. Sehingga e-bidding juga merupakan sebuah sistem yang lebih terbuka dan trasparan dalam mencari penawar potensial. E – Bidding termasuk jenis fasilitas transaksi, yang berarti di dalamnya ada komunikasi dua arah.
Namun, dinamikan selanjutnya menyebabkan ranking Korea mengalami penurunan dengan hanya menjadi ranking ke-3 di tahun 2016. Penurunan ranking tak dapat dilepaskan dari pergantian kepresidenan dan juga belum kokohnya peta jalan e-Government di Korea Selatan. Sekalipun mengalami penurunan namun, sampai saat ini Korea Selatan tetap menjadi contoh negara yang berhasil menerapkan e-Government dengan optimal ( yang tertbaik ) sehingga negara – negara lain terutama negara indonesia khususnya di kota Makassar untuk menjadikan kota dunia yang nyaman untuk semua kita harus belajar dari pengalaman keberhasilan Korea.

   C.      Perbandingan Penerapan E – Gov Di Makassar Dan Di Korea
E-government Korea Selatan menempati urutan pertama dunia dengan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang berhasil menerapkan E – Goverment dengan optimal. Pelaksanaan e-government di negara berkembang seperti di Indonesia salah satunya di kota makassar juga masih menemui banyak kendala sehingga belum dapat dilaksanakan secara optimal. Contoh kendalanya adalah salah satunya terlalu berbelit-belitnya peraturan dan banyak terjadi korupsi.
Ø  Ada beberapa faktor yang menopang keberhasilan E - Government di korea yaitu :
1.       Pendekatan dalam melakukan manajemen perubahan maksudnya yaitu pendekatan untuk merencanakan, mendesain, mengelola dan mengukur perubahan di dalam pekerjaan dalam perusahaan maupun organisasi. Contohnya melakukan pembaharuan dalam suatu organisasi dari keadaaan sekarang menuju keadaan yang di inginkan di masa depan, atau pergantian cara pandang/perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran keadaan yang di inginkan di masa yang akan datang.
2.        E - Government sebagai proyek bersama yang dipimpin langsung oleh presiden sehingga mampu memadukan organisasi pemerintahan dengan sektor swasta termasuk perencanaan dan penganggaran melalui Kementerian Perencanaan dan Penganggaran. Contoh kerja sama pemerintah dengan sektor swasta yaitu pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran seperti pada suatu proyek pembangunan infrastruktur, dan proyek pemerintah lainnya di bidang kerja sama pemerintah dan swasta.
3.       Mengembangkan kesepakatan bersama/consensus yaitu yang di setujui bersama – sama antar kelompok dalam pengambilan keputusan yang melibatkan : pemerintah, dunia usaha, media massa, masyarakat dan lainnya sehingga menghasilkan dukungan luas dari publik.
4.       Kerjasama yang solid antar lembaga sehingga mampu mengatasi konflik dan dengan mengedepankan proses perencanaan strategi yang mampu memadukan kinerja pemantauan pelaksananaan dan dukungan dasar (hukum) yang kokoh dengan lahirnya tindakan pemerintah elektronik.
Di bandingkan dengan kota Makassar tidak tepat jika meniru secara keseluruhan pengalaman Korea dalam mengimplementasikan e-Government karena memiliki perbedaan struktur dan budaya pemerintahan serta kompleksitasnya. Namun demikian, ada beberapa yang perlu dipertimbangkan oleh semua kota Makassar dalam mengimplementasikan e-Government yaitu:
1.        E - Government merupakan reformasi atau perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa yang mampu menstransformasi budaya dan proses kepemerintahan yang juga membutuhkan dukungan dari masyarakat.
2.       Perlunya kerja sama karena akan mampu menjadi media saling belajar, sharing informasi dan tukar pengalaman antarnegara maupun antar kota terdekat dalam menerapakan E - Government.


BAB III
PENUTUP
   A.     Kesimpulan
                Korea merupakan negara dengan E – Goverment termaju di dunia dengan berbagai macam praktek terbaik yang di miliki oleh pemerintahannya. Dengan menerapkan E – Goverment seperti pada Korea pelayanan publik akan mencapai tingkat yang memuaskan dan transparansi dan pemerintahan akan terjaga.
                Kota makassar dapat menerapkan E – Goverment seperti korea jika fokus pada pembangunan masyarakat dan dapat meninggalkan tradisi prosedur yang lama yang berbelit-belit dan tidak transparan.
   B.     Saran
Korea selatan dapat menjadi mentor Indonesia khususnya kota Makassar dalam penerapan E – Goverment di kota Makassar lebih maju dari saat ini.
Program yang dicanangkan oleh  pemerintah kota Makassar sangat bagus, hal ini dapat dilihat dari landasan dibentuknya program ini untuk memudahkan masyarakat dalam menerima pelayanan public melalui program  “Smart City”, hanya saja dalam proses sosialisasi yang dilaksanakan oleh pemerintah kota Makassar masih sangat minim, sehingga pemahaman= masyarakat tentang pelayanan publik secara elektronik masih sangat kurang, bahkan ada masyarakat yang tidak tahu sama sekali program pemerintah tersebut. Sebaiknya pemerintah kota makassar.

Daftar Pustaka



No comments:

Post a Comment