KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Ilmu Pengetahuan Dan Penelitian
“. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Makassar, 27 April 2020
Penyusun,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……........................................…………………………........ i
DAFTAR ISI …………..................................................………….….…....………..
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
………………………....……………………….......………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………..............……….......…………...
2
C. Tujuan penulisan ……………………………...........………….………....….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu
Pengetahuan........................................................................... 3
B. Pengertian Metode Penelitian
.......................................................................... 5
C. Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan Dengan Penelitian
.............................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …........…………………………................................................
12
B. Saran …………………………...…..…...................................................…..
12
DAFTAR PUSTAKA …………………...............................................……..……
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian tidak dapat
dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan
hubungannya dengan berbagai hal sehingga spenelitian harus dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran. Bila penelitian dikaitkan
dengan perguruan tinggi, maka pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para
tenaga pengajar (dosen) seagi ujung tombak dalam kehidupan kampus harus
ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan kemampuan sendiri diharapkan para dosen
dapat meningkatkan kegairahan mahasiswa untuk meneliti. Untuk itu perlu
pengetahuan dan kemampuan yang memadai sehingga penelitian tersebut dapat bermanfaat
bagi perguruan tinggi (negeri dan swasta) maupun pembangunan nasional bangsa
dan negara.
Sedangkan bila dikaitkan
dengan pembangunan nasional maka penelitian merupakan dasar (basic) bagi
pengambilan keputusan setiap langkah-langkah pelaksanaan dan perencanaan
pembangunan. Sehubungan dengan itu perlu dana/ biaya dan sumber daya manusia
(tenaga peneliti) yang besar agar penelitian dapat berlangsung dengan baik dan
mempunyai manfaat yang besar bagi keberhasilan pembangunan nasional. Dari
berbagai hal yang harus dipahami dalam pelaksanaan penelitian adalah penelitian
yang dilakukan sendiri secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan
pada etika kebenaran merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama.
Mengingat betapa pentingnya pelaksanaan penelitian seperti yang telah
diutarakan pada penjelasan di atas, maka dalam makalah ini kelompok kami akan
membahas mengenai Ilmu Pengetahuan dan Penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan sebagai berikut :
1.
Jelaskan
pengertian ilmu
pengetahuan ?
2.
Jelaskan
pengertian metode penelitian ?
3.
Bagaimana keterkaitan antara
ilmu pengetahuan dengan penelitian ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan sebagai berikut :
1.
Dapat
mengetahui pengertian ilmu
pengetahuan
2.
Dapat
mengetahui pengertian metode penelitian
3.
Dapat
mengetahui keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu Pengetahuan
1.
Ilmu Pengetahuan (Science)
Menurut UU No 18 tahun 2002, Ilmu pengetahuan adalah
rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh
metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun
eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala
memasyarakatan tertentu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti
yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya adalah :
o Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan
yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang
sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut
bangunannya dari dalam.
o Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu
adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
o Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau
keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan
istilah yang sederhana.
o Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah
pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi
dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
o Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi
pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan
waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia.
Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang
mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk :
“ jika …. maka “.
o Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam,
masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan
hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman
praktis.
Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus dipilah (menjadi
suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara metodis, sistematis
serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa diungkapkan kembali secara
lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya. Proses sistematisasi pengetahuan
menjadi ilmu biasanya melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1) Tahap perumusan pertanyaan sebaik mungkin.
2) Merancang hipotesis yang mendasar dan teruji
3) Menarik kesimpulan logis dari pengandaian-pengandaian.
4) Merancang teknik men-tes pengandaian-pengandaian.
5) Menguji teknik itu sendiri apakah memadai dan dapat
diandalkan.
6) Tes itu sendiri dilaksanakan dan hasil-hasilnya
ditafsirkan.
7) Menilai tuntutan kebenaran yang diajukan oleh pengandaian-pengandaian
itu serta menilai kekuatan teknik tadi.
8) Menetapkan luas bidang berlakunya pengandaian-pengandaian
serta teknik dan merumuskan pertanyaan baru.
Jadi pada
intinya ilmu pengetahuan (science) ialah hasil pengolahan kembali pengetahuan
(knowledge) melalui pengujian menggunakan metode ilmiah yang didukung oleh
sekumpulan bukti dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren.
Sehingga agar pengetahuan menjadi ilmu perlu dilakukan pengujian ilmiah
terlebih dahulu.
B. Pengertian Metode Penelitian
Pada dewasa ini sebuah pernyataan d`pat dikatakan andal
apabila sudah melalui tahap penelitian. Dan yang dimaksud dengan penelitian
menurut Mohammad Ali, adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.
Sedangkan menurut David H Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta. Untuk menjadi sebuah penelitian yang valid diperlukan
metode. Metode berasal dari kata Yunani yaitu “ methodos” yang berarti jalan
sampai. Jadi pengertian metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan
untuk memecahkan sebuah masalah secara sistematis dengan mengumpulkan
bukti-bukti yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan
pemecahannya.
a.
Ciri-ciri Penelitian
Secara ilmiah ciri-ciri keilmuan
penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Rasional, yaitu kegiatan penelitian tersebut dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Sehingga orang yang membaca penelitian tersebut dapat memahaminya
2. Empiris, yaitu cara yang dilakukan dapat diamati oleh
indra manusia, sehingga orang lain pun dapat mengamatinya.
3. Sistematis, yaitu proses yang dilakukan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dan bersifat logis.
b. Kriteria Penelitian
Terdapat tiga kriteria utama dalam
sebuah penelitian agar penelitian tersebut dapat dipercaya, yaitu:
1. Validitas, artinya menunjukkan derajat ketepatan antara
data yang dikumpulkan dengan objek yang diteliti oleh peneliti.
2. Reliabilitas, artinya ketetapan dari hasil pengukuran
dari penelitian dalam mengukur sebuah masalah dari data yang sudah dikumpulkan.
3. Objektivitas, artinya penelitian bersifat bebas, netral
dan tidak condong pada sebuah pandangan dan dapat dipertanggung jawabkan oleh
penelitian.
c. Jenis-Jenis Penelitian
·
Penelitian menurut tujuan:
1. Penelitian murni
2. Penelitian terapan
·
Penelitian menurut metode :
1. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel. Contohnya:
penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendidikan mempengaruhi
pendapatan masyarakat di indonesia.
2. Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan
untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang
untuk*mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian
tersebut. Contoh: penelitian tentang terjadinya selat Sunda.
3. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang
berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen
yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental.
Contoh: penelitian tentang manfaat lidah buaya bagi kesehatan.
4. Penelitian naturalistik sering juga disebut metode
kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual dari
kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya korupsi.
5. Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu
proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah
sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian
tentang kebijaksanaan BLT.
6. Action research adalah penelitian yang bertujuan untu
mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat
ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk
memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian
mencari metode mengajar yang baik.
7. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi
untuk menjelaskan fenomena suatu kejadian, kegiatan dan produk. Contoh:
penelitian proses pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas.
8. Penelitian sejarah adalah penelitan yang berkenaan dengan
analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contoh: penelitian terjadinya G 30 S
PKI.
·
Penelitian menurut tingkat
explanasinya
1. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan
yang lain. Contoh: penelitian tentang struktur tanah di daerah yang sering
mengalami kebakaran hutan.
2. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang
bersifat membandingkan. Contoh:
penelitian yang membandingkan kemajuan perkembangan sekolah swasta yang
berstandar SBI dengan sekolah negeri yang berstandar nasional.
3. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.
Contoh: penelitian tentang pengaruh
minat siswa terhadap keberhasilan siswa.
·
Penelitian menurut jenis data
dan analisis
1. Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan
data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
2. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan)
d. Tujuan Penelitian
1. Penemuan, berarti hasil yang diperoleh dari penelitian
itu adalah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum diketahui oleh banyak orang.
2. Pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya sebab dan akibat dari variabel yang sedang diteliti dengan
data yang dikumpulkan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3. Pengembangan, berarti penelitian digunakan untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada sehingga akan lebih mudah untuk
dipelajari.
e. Manfaat Penelitian
Terdapat banyak manfaat penelitian bagi
kehidupan, diantara adalah digunakan untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia karena
terbatasnya pengetahuan mereka. Sehingga berguna untuk memperluas pengetahuan
mereka dan memecahkan masalah-masalah yang sering muncul.
f. Cara Melakukan Penelitian
Pada umumnya suatu penelitian dapat
diperinci dalam delapan tahapan yang satu sama lain saling bergantung dan
berhubungan, dengan kata lain masing-masing tahap itu saling mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh tahap-tahap yang lain. Kesadaran terhadap keadaan ini membuat
seorang peneliti lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pada tahap penelitian.
C. Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan Dengan Penelitian
Ilmu pengetahuan mempunyai
hubungan yang erat dengan penelitian atau kajian, ilmu pengetahuan dapat maju
dan berkembang karena adanya penelitian, sedangkan cara – cara penelitian dapat
berkembang karena adanya pengembangan dalam ilmu pengetahuan. Keduanya yakni
ilmu dan penelitian itu mempunyai tugas akhir yang sama, yaitu menunjukkan
kebenaran yang disbut kebenara ilmiah, kebenaran yang diperoleh berdasarkan
data empiris serta dilakukan berdasarkan atau menurut cara atau prosedur
ilmiah. Dalam sejarah upaya mencari kebenaran ilmiah ini semua disiplin ilmu,
termasuk ilmu bahasa ( linguistik ) telah mengalami beberapa tahap
perkembangan, yaitu tahap spekulasi, tahap observasi, dan tahap penyusunan
teori.
1. Misalnya dalam bidang linguistik tahap pertama, yaitu
tahap spekulasi, berlangsung dan terjadi ketika orang merumuskan atau
menjelaskan kaidah berdasarkan spekulasi belaka, tanpa didukung oleh data
empiris. Misalnya, sampai abad pertengahan banyak orang berpendapat bahwa pada
mulanya hanya ada satu bahasa, yaitu bahasa Ibrani. Kemudian karena orang –
orang banyak berdosa maka Tuhan menghukum mereka dengan memberinya berbagai
bahasa yang berbeda agar mereka susah berhubungan satu sama lain. Pendapat
seperti ini jelas tidak ada data empirisnya. Oleh karena itu, pendapat seperti
ini biasa dikatakan hanyalah berdasarkan spekulasi belaka. Contoh lain, sampai
akhir abad ke -17 seorang filosuf Swidea menyatakan bahwa di surga Tuhan
berbicara dalam bahasa Swidea. Adam berbicara dalam bahasa Denmark, dan ular
berbicara dalam bahasa prancis. Pendapat inipun bersifat spekulatif karena
tidak ada data empirisnya. Oleh karena itu kesimpulan yang dibuat pada tahap
spekulasi ini adalah tidak bersifat ilmiah.
2. Tahap kedua disebut tahap observasi dan terklasifikasi. Pada tahap ini para ahli
hanya mengumpulkan dan mengklasifikasikan data bahasa secara cermat tanpa
membuat suatu teori. Penelitian atau kajian seperti ini belum dapa dikatakan
brsifat ilmiah karena belum sampai pada perumusan teori atau peumusan
hipotesis. Enelitian tahap dua ini di Indonesia banyak dilakukan oleh para
pakar asing ( Belanda, Jerman, dan sebagainya) terhadap bahasa –bahasa di
Indonesia sebelum perang dunia kedua. Untuk penelitian lebih lanjut hasil
penelitian mereka besar sekali sumbangannya, dan keberadaanya tidak bisa
diabaikan begitu saja. Malah rasanya kita pun kini masih harus melakukan
observasi dan klasifikasi terhadap bahasa – bahasa daerah yang ada di Indonesia
mengingat etapa luasnya bahasa – bahasa daerah yang perlu di data dan
didokumentasikan untuk kepentingan pembangunansecara umum.
3. Dewasa ini penelitian dalam bidang linguistik telah
memasuki tahap ketiga ( penyusunan teori ), tahap penelitian sebenarnya yang
bersifat ilmiah karena pada tahap ini telah diajukan pertanyaan – pertanyaan
terhadap masalah – masalah yang diteliti, pengajuan hipotesis dan pengujiannya
dengan data – data empiris yang dikumpulkan. Pelbagai aspek bahasa Indonesia (
dan juga bahasa – bahasa daerah ) telah diteliti orang secara ilmiah dengan
menggunakan teori tertentu.
Kalau dikatakan ilmu pengetahuan dan
penelitian mempunyai hubungan yang erat, dimana prosesnya tampak berjalinan,
memanglah tidak dapat disangkal. Umpamanya, sebelum orang “ mengenal” ikan
paus, ikan lumba – lumba, dan ikan pesut, orang sudah mempunyai pengetahuan (
yang dirumuskan berdasarkan penalaran induktif ) bahwa ikan bernapas dengan
insang. Namun, kemudian, dengan ditemukannya data dan fakta bahwa ketiga ikan
tersebut tidak bernapas dengan insang. Melainkan dengan paru – paru, maka
menjadi tantangan bagi kita untuk meneliti lebih lanjut dan merumuskan teori
baru apa sebenarnya yang menjadi cirri hakiki binatang yang disebut dengan ikan
itu. Sebab teori atau kesimpulan bahwa ikan bernapas dengan insang menyatakan
bahwa ketiga binatang itu ( paus, lumba – lumba, dan pesut ) bukanlah ikan,
dengan alasan karena ketiganya tidak bernapas dengan insang padahal wujud
fisiknya adalah ikan.
Dari contoh yang diberikan
tampak bahwa suatu teori yang telah menjadi pengetahuan umum dapat berubah
apabila dalam penelitian lebih jauh ditemukan data - data empiris baru yang
menyangkal keabsahan teori atau kaidah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan (science) ialah hasil pengolahan kembali pengetahuan
(knowledge) melalui pengujian menggunakan*metode ilmiah yang didukung oleh
sekumpulan bukti dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren.
Terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan
penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan
baru bila tidak ada sebuah penelitian. Metode penelitian adalah sebuah cara
yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah secara sistematis dengan mengumpulkan
bukti-bukti yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan
pemecahannya. Suatu penelitian dapat diperinci dalam tujuh tahapan yang satu
sama lain saling bergantung dan berhubungan, antara lain perencanaan,
pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian, pengambilan contoh
(sampling), penyusunan daftar pertanyaan, kerja lapangan, editing dan coding,
analisis dan laporan, kesimpulan.
B. Saran
Dalam melakukan penelitian diharapakan dapat menarik kesimpulan sesuai
dengan fakta dan hasil yang sebenarnya serta mengesampingkan unsur
subyektivitas. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal,
mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan
berdasarkan etika kebenaran. Penelitian diharapkan dapat dilakukan sendiri
secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran
karena hal tersebut merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama.
Daftar Pustaka
Rahardjo, Mudjia. Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan, (Online),
(http://mudjiarahardjo.com/artikel/140-penelitian-dan-pengembangan-
ilmupengetahuan.html)
Salladien. 2011. Kaitan Penelitian dengan Ilmu
Pengetahuan, (Online),
(http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/kaitan-penelitian-
dengan-ilmu-pengetahuan)
(http://www.peutuah.com/perkembangan-dan-definisi-ilmu-pengetahuan/)
No comments:
Post a Comment